7 Tips Sukses Belajar Daring di Era Serba Online

Konten [Tampil]

Belajar daring memiliki tantangan tersendiri baik bagi anak maupun orang tua. Baik orang tua maupun anak harus betul-betul bekerja sama untuk dapat mentransfer ilmu dari guru.

belajar daring
Photo by Tima Miroshnichenko from Pexels

Bagaimana agar belajar daring dapat berjalan dengan baik dan anak merasa enjoy saat mengikuti? Apa saja yang perlu orang tua lakukan bersama anak saat hendak belajar secara daring? Berikut 7 Tips Sukses Belajar Daring yang bisa kita terapkan selama mendampingi anak belajar.

1. Membuat kesepakatan bersama anak

online learning
Photo by Emre Can Acer from Pexels

Membuat kesepakatan bersama antara orang tua dan anak menjadi hal yang penting. Kesepakatan ini menyangkut hal-hal mendasar dalam proses belajar seperti mengajak anak untuk fokus pada penjelasan guru, tidak ada mainan di meja belajar.

Kesepakatan lain yang perlu dibangun orang tua dengan anak adalah saat pendampingan proses belajar daring. Contoh kasus anak saya tidak mau di dampingi. Maunya belajar sendiri. Saya sebagai orang tua berkomunikasi dengan anak, dan membuat kesepakatan untuk ikut saat pelajaran awal. Sesaat setelah doa, hafalan surat pendek, dan hadits.

Biasanya setelah pembukaan guru akan memberikan arahan kepada anak untuk memasuki inti proses belajar daring. Saya akan fokus mendengar dan memperhatikan contoh tugas yang ditunjukkan guru.

Jika anak sudah bisa menangkap apa yang disampaikan guru, merekam dalam memori dan memindahnya dalam kertas kerja maka yang saya lakukan adalah memantau.

2. Mengelola waktu dengan baik

belajar daring
Photo by Monstera from Pexels

Mengelola waktu dengan baik bukan sekedar terbatas pada persiapan anak untuk mengikuti belajar daring. Kita perlu memahamkan hal lain yang berhubungan dengan kelasnya. Di sini kita mengajak anak untuk bisa melakukan aktivitas yang secara tidak langsung juga berhubungan dengan belajar daring.

Misal waktu belajar daring diselenggarakan jam 8 pagi. Sebagai orang tua, kita bisa mengajak dan mengarahkan anak-anak untuk bisa mempersiapkan diri lebih awal. Persiapan itu meliputi bersih diri, sarapan pagi, dan menyiapkan perangkat.

3. Mempersiapkan perangkat belajar

online learning
Dokumentasi Belajar Daring

Mempersiapkan perangkat belajar dapat dilakukan sehari sebelum proses belajar daring dilakukan.

Mempersiapkan perangkat belajar bisa menjadi proses pembelajaran untuk memandirikan anak. Melatih anak menjalankan tanggung jawabnya selama proses belajar daring dari awal sampai kelas berakhir.

Untuk awal kita bisa mengajarkan kepada anak bagaimana merapikan perangkat belajar seperti menaruh dengan hati-hati agar buku tidak terlipat, membersihkan meja belajar, merapikan alat tulis di meja belajar, dan mengecek perlengkapan menulis.

Melalui proses mempersiapkan perangkat belajar ini sebenarnya kita melakukan proses belajar di bawah sadar kepada anak. Mereka akhirnya bisa melakukan set up routine mulai dari bangun tidur hingga belajar daring itu sendiri. Anak menjadi terbiasa merapikan meja dan mempersiapkan diri, serta perlengkapan belajarnya. Anak bisa belajar menemukan solusi, seperti meraut pensil saat biji pensil patah. Persiapan yang matang akan membuat anak enjoy selama menjalankan kelas.

4. Mengenalkan anak pada fitur belajar online

belajar daring
Dokumentasi Belajar Daring

Mengenalkan pada anak fitur-fitur teknologi yang digunakan dalam proses belajar secara daring menjadi hal yang perlu dilakukan oleh orang tua. Tujuannya adalah untuk memandirikan anak dalam berproses.

Pengenalan fitur yang dimiliki oleh platform belajar daring akan membantu memperlancar proses komunikasi dan interaksi antara guru dan anak. Mengurangi ketergantungan anak pada orang tua dalam belajar. Tentunya, juga akan menumbuhkan inisiatif anak.

Misal, anak pertama saya yang saat ini masih TK, usianya belum genap 6 tahun. Dalam belajar baik saya ataupun istri akan mendampingi dari kejauhan, namun dapat mendengar dengan jelas penjelasan dari guru. Mengapa? Karena anak saya meminta untuk belajar daring sendiri. Dia merasa dengan begitu lebih nyaman, lebih bisa mengekspresikan diri dan menjalin komunikasi dengan guru.

Dia menyampaikan dengan belajar sendiri akan merasa belajar di sekolah sebenarnya. Tidak di dampingi orang tua saat sekolah.

Sebagai salah satu solusi untuk mendukung proses inisiatifnya adalah saya mengenalkan fitur dasar kepada anak. Seperti mengatur microphone pada mode mute dan unmute. Mengenalkan bagaimana tampilan microphone saat mute dan saat unmute. Kapan harus posisi mute dan kapan harus di unmute juga menjadi bagian yang dikenalkan. Hasilnya, jika ingan bertanya atau menjawab pertanyaan guru dalam belajar daring dia sudah bisa melakukan sendiri.

Kebetulan platform yang digunakan dalam proses belajar daring adalag google meet. Sedangkan untuk pengumpulan tugas melalui whatsapp group.

5. Mempersiapkan tempat yang nyaman

belajar daring
Dokumentasi belajar daring

Mempersiapkan tempat yang nyaman juga bisa menjadi penentu kesuksessan anak dalam belajar daring. Tujuannya agar mereka bisa betah belajar daring.

Tempat yang nyaman disini bukanlah tempat yang nyaman bagi orang tua. Namun tempat yang nyaman bagi anak untu berproses. Berikan mereka kesempatan untuk memilih tempat untuk belajar daring. Sebagai orang tua kita bisa memberikan masukan tempat yang tepat untuk belajar dan alasan kenapa harus di tempat itu bukan di tempat lain yang dia pilih. Jika mereka nyaman, proses belajar akan aman.

6. Mengerjakan tugas segera.

Layaknya proses belajar secara luring, untuk mengukur capaian siswa, guru akan memberikan tugas rumah. Tugas yang jika tidak segera dikerjakan akan menumpuk dan membuat waktu anak bermain berkurang.

Di sini kita perlu memahamkan anak tentang tugas yang merupakan bagian dari sekolah. Memastikan anak untuk segera menyelesaikan dan orang tua membantu menjadi mediator, fasilitator bagi anak dalam mengerjakan. Jika sudah selesai, orang tua membantu mendokumentasikan dan mengumpulkan kepada guru.

Saat anak mengerjakan tugas tepat waktu, maka buahnya adalah anak akan terbiasa. Akan muncul sikap disiplin dan tanggung jawab diri anak di kemudian hari.

7. Mengulas kembali di rumah

Mendidik dan mengajar anak bukan sekedar menjadi tugas para pengajar. Orang tua juga memiliki kewajiban yang melekat pada predikatnya sebagai orang tua. Selama pembelajaran daring orang tua kembali kepada perannya untuk menjadi madrasah yang pertama dan utama dalam keluarga.

Sebagai orang tua, kita perlu bekerjasama, mendukung, dan membantu guru dalam memahamkan anak dengan materi yang telah didapatkan.

Di rumah, dalam mengulas pelajaran saya selalu melihat kondisi dan penerimaan anak. Jika ada yang sulit dipahami, saya biasanya membuat media pembelajaran sederhana untuk mempermudah proses transfer ilmu. Sepeti membuat gambar bersama anak dan menyepakati makna dari gambar itu.

Contoh, saat belajar tentang fungsi tubuh saya bersama anak menggambar bersama pada whiteboard. Membuat gambar anggota tubuh seperti mulut, mata, telinga, tangan, kaki, dan hidung. Saat menggambar saya membawanya ikut berada dalam proses sembari menyebutkan fungsinya.

Orang tua bisa memberikan ulasan kepada anak dengan cara sekreatif mungkin dan tentunya harus sabar. Kita harus paham bahwa jika anak belajar maka wajar kalau salah. Jika tidak ada salah atau kekurangan maka artinya anak tidak belajar. Akibatnya anak tidak akan pernah merasakan bagaimana proses belajar dari tidak bisa menjadi bisa.

Semoga 7 Tips Sukses Belajar Daring dapat membantu kita sebagai orang tua dalam mengantar anak-anak belajar dengan enjoy dan tentunya tumbuh proses belajarnya. Boleh juga di share di sini bagaimana ayah dan bunda mendukung proses belajar daring anak di era pandemi ini.

Related Posts

40 comments

  1. Bermanfaat banget, insyaallah akan saya share ke orang tua siswa ...
    Terima kasih tipsnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, mangga Pak. Semoga bisa diambil manfaatnya

      Delete
  2. Jadi inget adik kecil saya sedang daring dan betul-betul orang tua atau saudara-saudara kandungnya itu harus bisa membantu atau support misal dengan membahas atau mengulas sedikit-sedikit. Karna kalo di diemin aja jadinya merasa tertekan. Tertekan tugas yang banyak dan waktu yang mepet :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak. sebagai orang tua atau sebagai saudara kita harus mengerti dan paham pada kondisi anak/saudara. Usahakan bisa dibuat sesenang mungkin.

      Delete
  3. Jadi orangtua tetap harus punya ilmu, biar bs menghadapi repotnya situasi seperti sekarang ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih tepatnya mau kembali kepada perannya dan mau belajar agar biar mengajari anak

      Delete
  4. Wah,bener nih Pak. Pendampingan orang tua dan kerja sama yang bagus dalam mengatur waktu intinya ya Pak. Pada pihak pengajar kadang lelah melihat hasil kerja siswanya kurang maksimal :")

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maklum mb, gurunya juga pastinya mendampingi anaknya yang juga daring. Anak mau belajr mau kerjakan tugas sudah bagus, kalau kurang bagus bagian dari proses belajar. Jangan lupa sabar dan terus doakan.

      Delete
  5. Masyaa Allah nemu juga informasi beginian, seakan menjawab problema mamak-mamak dimasa pembelajaran daring pak Sugi. Saya mah sumpah ribet banget dengan sistem daring ini, mgkin saatnya saya beradaptasi yak.. Saya coba terapin deh ke anak saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mau gimana lagi mb, pilihannya hanya maju :D. Semiga sukses mbak. Setiap anak berbeda, mungkin tidak semua tips berfungsi utuh dari ke 7 tips di atas.

      Delete
  6. Makasih ya Pak sharing nya. Ini beneran, sangat bermanfaat. Btw, pak Sugih apa sudah mempraktekkan semua tips nya? Hayo ngaku...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insya Allah, Pak. Khusus kesepakatan bersama diulangi setiap malam sebelum tidur.

      Pagi selepas bagun tidur anak langsung mandi sendiri, cari pakaian sendiri, nyiapkan meja belajar kecil sendiri dna bukunya juga.

      Alhamdulillah, pengalaman sebagai guru, sedikit-sedikit masih bermanfaat. Hehe

      Delete
  7. Tipsnya bermanfaat sekali pak Sugi, terutama untuk para orang tua yg masih merasa "repot" menyiapkan anak untuk daring. Makasih pak sudah sharing..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Luring menjadi daring memang merepotkan mb. Apalagi bagi orang tua yang selama ini jarang akrab teknologi. Di rjmah tetangga untuk awal seringkali datang ke rumah tanya cara menggunakan aplikasi belajarnya.

      Delete
  8. Tips yg dibutuhkan sekali saat pandemi ini, btw suka ungu jga ya...toss dulu laah

    ReplyDelete
  9. MaasyaAllah tipsnya sangat bermanfaat... bisa saya share ini ke kakak2 sayq

    ReplyDelete
  10. bagus banget tips nya bakal membuat orang tua lebih efektif agar mendukung proses belajar daring anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, semiga bermanfaat. Memang ornag tua dituntut berpikir kreatif.

      Delete
  11. iyaaa banget nih belajar daring tuh malah harus lebih disiplin sih, bisa jadi malah males malesan dan ga fokus! aku aja ngalamin sendiri, kuliah daring tuh kadang banyak bengong nya hahha. biasanya aku bikin target gitu 30-60 menit pake timer fokus belajar tanpa main hape, abis itu istirahat main hape hahhaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi nge zoom, bisa sambil nonton online. Godaan banget ya keberadaan HP.

      Delete
  12. Gak kebayang sama anak jaman skrg yg hrs belajar daring. Sbg ortu emg hrs pinter2 ya spy anaknya gak boring. Bermanfaat bgt tulisannya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Kak. Di rumab kalau sore atau malam belajar. Kalu udah terlihat boring ajak anak main, baru pagi-pagi sekali setelin video waktu kemarin belajar. Jadi semangat, belajar lagi

      Delete
  13. Terima kasih, informasinya sangat bermanfaat sekali. Akan saya terapkan untuk adik dan keponakan saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sia, Kak. Semoga bermanfaat, Kak. Jangan dipaksa, biarkan berproses. Apalagi masih anak-anak. Hehe

      Delete
  14. Setuju banget, kak! Apalagi saat pandemi ini membuat kita, para orangtua memiliki waktu yang sebenarnya bersama anak. Bisa lebih dekat dan lebih sering memantau perkembangannya, setiap hari. Termasuk sisi edukatif secara daring ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes, Kak. Tapi masalahnya tidak semua ornag tua mau memahami peran mereka dalam pendidikan anak.

      Delete
  15. Kalau ibu saya guru, jadi harus belajar lagi soal teknologi digital. Postingan ini bagus biar bisa dibagi ke orang tua siswa.

    Belajar daring ini kayaknya bikin orang tua jadi harus lebih terlibat sama anaknya, ya. Soalnya pas luring biasanya ya dilepasin gitu aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beyul, Kak Arif. Sebenarnya baik luring atau daring pendidikan sebenarnya tetap pada kerjasama antara guru dan orang tua, Kak. Tidka bisa ornag tua menyerahkan sepenuhnya kepada guru.

      Delete
  16. Yang berat mempersiapkan perangkat digitalnya nih. Harus beli hape android baru, belum kuota-nya. Selama belajar daring, pengeluaran untuk internet malah bengkak, walaupun ada subsidi kuota dari pemerintah, nggak banyak membantu.

    ReplyDelete
  17. Sebagai orang yang belum nikah yang berarti belum punya anak, cukup salut sama para guru dan orang tua jaman sekarang yang terpaksa melek teknologi karena harus mengikuti sistem belajar daring. Selain itu, org tua juga harus punya waktu ekstra untuk menemani anak-anak belajar.

    Tips di atas pasti berguna banget bagi para orang tua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iye Kak. Tantangan terbesar bagi parents saat jji melek teknologi. Banyak sekali jenisnya. Sekolah satu dan lajn pasti beda juga.

      Delete
  18. Terus terang, agak sedih kalo udah baca pengalaman mengajar anak secara daring

    Tapi faktanya di Indonesia memang sebagian besar anak berasal dari keluarga tak mampu, sehingga belajar daring tanpa fasilitas dan gadget memadai..... Rasanyaaa.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Begitulah, Kak. Kesedihan terbesar kalauun mereka bisa beli gadget dengan menyisihkan uang belanja, mereka harus berjuang agar bisa beli kuota.

      Bener2 sedih mendapati situasi seperti ini

      Delete
  19. Saat pandemi seperti sekarang, belajar online adalah pilihan tepat untuk anak agar bisa tetap menimba ilmu. Nah, orang tua harus bekerjasama untuk mendampingi anak. Jangan sampai di kasi perangkat untuk belajar eh malah digunakan main games seharian..

    Terima kasih tipsnya Mas, semoga ini membantu para orang tua yg anaknya lagi sekolah terutama anak SD yang masih perlu dibimbing dan didampingi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali mb, karena ornag tuanya tahu kalaunoegang hp untuk belajar, eh ternyata karena lepas kontrol, anak kelewatan menghabiskan waktu, dan kuota untuk game online.

      Delete
  20. Memang belajar daring ini agak menyulitkan orang tua.
    Aku pun memulai membiasakan anak untuk belajar daring agak sulit membuat dia diam di tempat. 🤣
    Terima kasih tipsnya kak.

    ReplyDelete
  21. Betul, tugas mengajar bukan hanya dari pengajar, malainkan juga dari orangtua. Di mana tempat pertama kali anak belajar, anak mencontoh, dan menyeral ilmu kehidupan sehari-hari. Ini juga jadi reminder buatku untuk lebih sabar saat mengajari dan memberi contoh pada anak.

    ReplyDelete

Post a Comment